Gideon terdiam melihat Gwen yang masih menangis dan Clement yang jongkok di depannya. Pikirannya belum bisa memahami semua yang terjadi. Gideon hanya dikendalikan oleh pengalaman buruk yang telah dialami sebelum masuk ke panti asuhan.
"Aku nggak suka memanggil Papa dan Mama." Suara Gideon terdengar pelan. Dia ingat pesan orangtuanya yang terakhir. Mereka menasihati Gideon agar menjadi anak yang penurut kepada paman dan bibinya namun dia melakukan kebalikannya. Gideon kabur setelah pamannya melakukan transaksi jual beli dengan dua orang pria.
"Kamu mau mencerikan semuanya pada Om dan Tante?" Clement membujuk kemudian anak di depannya mengangguk. "Kemarilah, Nak! Nggak akan ada yang menyakitimu." Clement merentangkan tangan siap memeluk putranya.