Kaki Samanta rasanya hampir patah. Mulai dari gereja sampai ke acara resepsi kakinya tidak lepas dari sepatu pengantin yang memiliki tumit tinggi. Sekarang dia dan Larry berada di dalam lift. Sebuah kamar hotel sudah disiapkan untuk pengantin baru.
"Kaki kamu sakit?" tanya Larry saat istrinya memijat kaki.
"Hmmm. Pegal dan sangat sakit."
Pintu lift terpisah. Samanta ingin keluar namun suara Larry menahannya. "Jangan bergerak!" titah Larry. Tanpa diperintah dia langsung mengangkat tubuh Samanta. Wanita itu tersenyum dan melihat wajah kekasihnya. Dia sangat senang karena pria bertato ini nyatanya sangat romantis.
"Nggak usah senyum-senyum! kalau aku grogi dan kamu terjatuh bagaimana?"
"Upss!" Samanta langsung menutup mulut. Di luar kantor dia memang selalu konyol.