Citra susah memejamkan mata karena hawa dingin menusuk tulangnya. AC ruangan sengaja dinyalakan dengan suhu yang tinggi oleh Saka, lelaki itu ingin menikmati penderitaan Citra selama dia masih tinggal di Apartemen.
"Ya Allah, dingin sekali AC nya." Citra bangun guna mencari remot untuk menurunkan suhu AC. Hingga lima belas menit mencari di berbagai tempat kecuali dua kamar nyatanya tidak ada.
"Aku yakin pasti ada di kamar, Kak Saka." Citra mendesah lelah sembari melempar tubuhnya ke sofa. "Duh, termasuk kejam gak sih ini? Suhu ditingkatkan, aku pun tidak diberi selimut pula. Dosa apa aku sampai mencintai pria sekejam dia," keluh Citra melipat dua kakinya ke atas lalu memeluknya rapat.
Di dalam kamar Saka tertawa membayangkan bagaimana wanita itu kedinginan karena ulahnya. "Ini bukan seberapa wanita culas. Ini sebagian kecil saja, kedepannya kamu pasti akan mendapatkan lebih pahit dari ini," senyum Saka smirk.