"Aku sungguh sudah baikan, kau tidak perlu khawatir seperti itu sayang. Senyumlah. Aku tidak mengharapkan wajah cantikmu itu berubah murung." Adinata masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya sebab kecelakaan dia menabrak sebuah mobil truk untung saja Dinata segera melompat dari dalam mobilnya sehingga ia ikut tewas dalam kasus pengemudi tersebut. Dia tidak bisa melihat wajah Elis terus saja terlihat murung. Ia meraih gagangan tangan istrinya lalu dia mengecupnya meski bibirnya ditata masih terasa sakit. "Kau tidak boleh melakukan itu, Aku tidak akan bisa senyum jika melihat istriku ini sampai murung."
"Bagaimanakah masih bisa mengatakan itu Adinata, sangat dalam kan dirimu saja sudah terlihat seperti ini. Tidak tidak ini bukanlah hal yang benar dan aku makan apa kamu menyembunyikan semua masalahmu? Apakah aku tidak pantas menjadi pendampingmu?"