"Kau tidak boleh mengakhiri begitu saja Elisa! Apa yang kau lihat sama sekali itu tidak benar. Sekali lagi kau mengatakan itu maka..." Adinata ia membabi buta sehingga membuat Elis bibir berdarah. Ia menjelajahidin dari ciuman itu semakin Elisa memberontak semakin Adinata memperdalam ciumannya.
Elis mencoba untuk menghentikan kuman panas Adinata. Tenaga hanya yang tersembunyi dengan hari natal seperti permainan biasanya. Melakukan nafsu.
Elis terengah-engah dia kehabisan nafas. Menghentikan ciumannya dia menunggu wanitanya untuk menghirup nafas. Melakukannya histeris. Dia mengguncang tubuh Dinata agar berhenti melakukannya.
"Kau ingin buktikan? Aku akan membuktikannya sekarang! " Tatapan Adinata. Sesuatu dan itu semakin mengeras membuat mundur. Tetap di tangan Ghardian mata nmenahannya sehingga dia tetap berada dalam pelukan. Tiga Lalu mengangkat tubuh istrinya yang mungil ke atas ranjang. Panas itu mulai terjadi dua insan yang saling dimakan oleh perasaan.