Mama mengusap pundak Aaron. Ini bentuk dukungannya.
"Ya sudah. Kalau memang seperti itu, ya mau bagaimana lagi? Lupakan saja!"
Mama menarik tangannya dari pundak snag anak. Ia lalu menyantap makanan lagi.
"Jadi, bagaimana? Kalau Aaron bawa orangnya, Mama siap, tidak?"
Mama menyunggingkan senyum. Ini begitu meneduhkan.
"Tentu saja. Setelah Papa membaik, kenalkan dia! Bawa ke sini, ya!"
"Siap."
Aaron dan Mama fokus menyelesaikan aktivitas mengisi perut mereka. Cara makannya amat lahap sekarang.
***
Savita dapat chat dari Aaron. Isinya meminta bertemu di Golden Hotel sore ini juga.
Alhasil Savita kegirangan. Ia bahkan sampai lompat-lompat. Sungguh, amat kekanakan.
"Baiklah. Kalau begitu waktunya siap-siap."
Savita bersemangat menuju kamar mandi. Kebetulan ini hari Minggu. Ia malas mandi dan baru terealisasi sekarang.
"Eh, kenapa seantusias ini? Hmm ...."
Savita menyegarkan diri selama beberapa menit. Ia lalu keluar dalam keadaan segar.
