"Eh si anti fakta! Penyakit hati lo ternyata udah sampai dasar banget yah. Cafe ini punya gue, Sis! Mau apa lo?"
Satria dan Lyn sama-sama diam mencernanya. Mereka jelas tidak percaya dengan apa yang Rere katakan.
"Mimpi lo jauh banget yah, Re. Kasihan, mana masih muda. Lo dulu tuh bahkan buat nabung aja males. Ya kali bisa buat cafe sebesar ini sekarang?"
Rere terkekeh mengejek. "Ulangi kata-kata lo yang terakhir! "Lo dulu" iya, gue dulu mungkin seperti yang lo kenal. Tapi kalo lo lupa biar gue ingetin. Gue hidup dijaman sekarang, bukan jaman dulu. Oke?"
Setelah membuat Lyn kalah telak, kini gantian Rere mantap pria yang pernah mengakui perasaannya ini untuknya.
"Dan buat lo! Pinter akademik emang perlu, tapi jangan sampai lo abisin semua ke akademik tapi malah idiot soal mengenali seseorang. Kalo sampai terjadi seseuatu sama sahabat gue karena kedatangan nih kadal, gue gak akan pernah maafin lo!"