"Oke, Kak. Kita pisah di sini. Tenang aja, gue akan selalu kasih tahu lo tentang kondisi Jessi yang terbaru," kata Rere sebelum mereka berpisah dengan kendaraan masing-masing di parkiran kampus.
"Gue tunggu informasi lo lebih lanjut. Apa pun yang terjadi lo wajib kasih tahu gue."
Rere menganggukkan kepala dan mereka berpisah di sini. Akhirnya ia bisa bernafas dengan benar-benar lega sekarang. Kenapa bisa dengan bodohnya bicara semalam? Lancar sekali mulut ini mengeluarkan kata-kata. Rere memukul-mukul mulutnya dengan kesal.
"Rere, lo kok bisa banget keceplosan dengan begitu panjangnya sih? Kenapa gak sekali lo kasih tahu aja sakitnya Jessi apa?" Ia merutuki dirinya sendiri yang baru pertama kali ini mengakui bodoh.
"Re!"
Ree yang sudah akan beranjak untuk pergi dengan motornya itu kembali berhenti karena panggilan dari Satria yang entah apa alasannya menemuinya. Gedung jurusan mereka berbeda, untuk apa ia ke gedung bisnis?