"Hallo!"
Lama sekali Jessi menunggu jawaban balasan dari si penelpon. Namun, sampai beberapa menit bukannya dijawab tapi malah langsung dimatikan secara sepihak. Ia mengerutkan kening sembari memandangi layar. Sudut bibirnya tertarik sebelah membentuk smirk. Ia kembali menaruh ponsel Fauzan ke tempatnya semula. Tanpa ia hapus atau bagaimana, biarlah pria itu berpikir sendiri nantinya.
Tak lama dari Jessi yang menaruh kembali ponselnya, Fauzan muncul setelah dari toilet.
"Gak lama, kan? Aku udah takut aja keburu mulai filmnya," katany meraih jaketnya untuk ia pakai. Jessi juga ikut berdiri karena film sudah akan dimulai sepertinya.
"Itu udah mau dimulai. Ayo!"
***