Sesampainya di meja kerjanya, Fitri segera membuka amplop coklat yang tadi diberikan oleh Evelyn. Penasaran juga sebenarnya apa sih yang wanita itu dapatkan hingga harus langsung ia beritakan?
Kedua matanya membulat lebar dengan kening berkerut dan mulut terbuka yang langsung ia tutup dengan tangan. Matanya celingukan kesana dan kesini untuk memastikan jika tidak ada orang lain yang melihatnya dengan berita besar ini.
Sebelum menuliskan beritanya, lebih dulu Fitri cek secara menyeluruh semua berkasnya. Ia tidak mau kejadian kemarin kembali terulang. Dan semuanya lengkap juga masuk akal. Tidak lagi ada pertanyaan yang bisa membantah berita ini. Fitri tersenyum puas, tak ada rasa takut untuk menuliskan berita ini. Ya, karena semuanya jelas dan begitu banyak bukti.
Dengan cepat tangannya bergerak di atas keyboard. Otaknya juga begitu lancar mengeluarkan kata-kata untuk ia tuliskan. Ah, sepertinya setelah ini ia akan mendapat banyak pujian lagi dari bosnya.