"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Allail tiba-tiba.
Rea pun langsung mendongkakak kepalanya ke atas. "Ah, itu...bukan apa-apa." Rea pun tersenyum.
Senyuman yang begitu manis sampai membuat Allail terpesona olehnya. Di mana dia pernah melihat senyuman seperti itu?
Tangan Allail tanpa sadar pun dia angkat ke arah pipi Rea, hendak menyentuhnya. Dia seakan telah melihat sosok orang lain di dalamnya.
"Allail bodoh. Apakah dia sama sekali tak tahu siapa itu? Dia adalah belahan jiwanya sendiri. Dasar sampah!" ucap Moore yang kala itu melihat dari cermin dunia lain.
Dia yang sedang bersama dengan Amone di atas kasur itu, sama-sama bingungnya harus berbuat apa dengan kebodohan Allail itu.
Tapi, itu sebenarnya bukankah sepenuhnya kesalahan si Raja iblis itu. Dia juga bersikap seperti itu karena ingatannya tentang Lascrea seribu tahun yang lalu masih tersegel oleh ketiga klan saat insiden peperangan Allail dan juga Arzail seribu tahun lalu.