Rea membuka matanya dalam ketakutan kala itu. Saat matanya melihat sosok pria yang baru saja hampir membunuhnya tadi sedang berdiri di pojokan kamar itu, dia sontak mundur ke belakang.
Allail masih berdiri di sana, dia sudah mendengarkan penjelasan dari Azef, yang kala itu berbohong padanya dan mengatakan bahwa teman sekampusnya-Rea itu adalah anak yang mempunyai kekuatan spiritual yang tak dia ketahui. Makanya Allail pun percaya dengan apa yang sudah dia katakan sambil berencana terus memperhatikan dia.
"M-maaf, Om. S-saya..."
Tap.
Tap
Tap.
Allail pun melangkah mendekati dia. Rea yang kala itu ketakutan dengan sosok iblis sempurna Allail itu, perlahan mulai gemetar ketakutan.
"Ma...ah." Allail pun sampai tepat di depannya dan terlihat mengangkat tangannya ke arah Rea yang masih saja dalam posisi waspada dengan selimut yang menutup tubuhnya itu.