Bermain api? Apa yang diinginkan oleh pria yang sudah seperti gila di depan Lascrea itu?
Dia perlahan mengangkat tangannya yang tadi dia gunakan mengelus pipi cantik Lascrea dengan lembut itu, kemudian meletakkannya di atas baju Lascrea. Dia mencoba membuka kancing baju yang masih terpasang rapih di baju kemeja biru yang dipakai wanita cantik itu.
"Allail, apa yang mau kau lakukan? Aku rasa kita-" Allail pun menutup mulut Lascrea dengan jemarinya yang indah itu.
"Diam, Sayang! Apakah kau tak tahu kalau di istana ini sangat minim terhadap penyedap suara. Jadi, kalau saja kau terlalu beribut semua yang ada di sini pasti akan mendengarkan apa yang kau katakan itu. Jadi, diamlah. Biarkan aku merasakan dirimu..."
Tangan Allail kala itu pun menyelinap masuk ke dalam bajunya sambil mencari sesuatu. Saat dia sudah mendapatkan apa yang dia cari itu, tiba-tiba saja ada dayang yang kala itu mengetuk pintu.
Tok. Tok. Tok.