"Mereka datang."
Tap. Tap. Tap.
Ryo berusaha memahami situasi yang kala itu sedang terjadi di depannya dengan hati-hati.
Mata blasteran bule dan Asia yang indah itu, melihat ke segala arah dengan tajam.
"Ada sekitar enam orang di depan sana. Apa yang harus aku lakukan untuk membuat mereka jatuh? Aku harus memberikan serangan kejutan, apalagi dengan peluru yang ada di tanganku ini." Ryo melihat senjata yang ada di tangannya itu, ternyata di sana hanya tersisa 3 peluru. Itu sama sekali tak bisa digunakan untuk melawan enam orang pria dewasa. Apalagi dengan tubuh mereka yang penuh otot itu, jarak yang lebar dan juga kemungkinan kesalahan saat membidik mengingat Ryo bukanlah seorang penembak jitu.
"Bagaimana ini? Apa yang akan pria itu lakukan saat ada di posisi seperti ini?" Ryo berpikir dalam, harap dia bisa menemukan jawaban dari apa yang dia inginkan itu.