Arga, hanya tersenyum miris melihat kepergian Dion. Ia merasa tak ada yang salah atas ucapannya, sebagai seorang pria sudah seharusnya ia mengatakan apa yang ia rasakan, terlebih lagi jika dirinya mencintai wanita. Tek perduli, wanita itu sudah menikah atau tidak. Arga, sudah berusaha untuk melupakan dan mengikhlaskan Diandra, tetapi ia sama sekali tidak bisa melakukan hal itu.
Dion, dengan rahang yang begitu mengeras memilih untuk kembali ke apartemen milik Arga, ia merasa bahwa ia dan Diandra tak pantas lagi berada di apartemen, pria yang sudah kurang ajar padanya.
Arga melirik jam yang berada ditangannya, masih memiliki beberapa jam untuk melaksanakan rapat. Ia akan membawa Diandra ke kantornya, dan Bima akan mengurus kepindahan mereka.