Dinda dan Jessy sama-sama tersipu dan bahagia jika mereka mengingat mengenai Angga, manis dari sikap yang dimiliki oleh pria itu. Keduanya seperti tersihir dan bahkan tidak bisa memikirkan lelaki lain selain Angga, tanpa mereka ketahui bahwa sebenarnya bukan hanya mereka saja yang didekati oleh Angga.
Mungkin sebenarnya mereka tau, hanya saja karena hati mereka sudah berbunga-bunga karena Angga, maka akal mereka seperti tertutupi begitu saja. Benar.
Mereka berdua juga sangat penasaran untuk mengetahui mengapa teman mereka yang tidak semanis yang biasanya terlalu jual mahal pada lelaki, baik Dinda maupun Jessy keduanya sama saja, kini sedikit lebih mudah didekati oleh Angga? Seolah mereka luluh dalam waktu yang sangat singkat.
"Apakah karena hatiku yang terlalu lemah?" bisik Jessy di atas Kasur.
"Atau karena Angga yang terlalu kuat?" bisik Dinda di atas kursi belajarnya.