"Angga?" bisik Jessy dengan berbinar-binar, jantungnya serasa berdegup kencang. Gadis itu tidak ingat kapan terakhir kali dia merasa begitu gugup saat bertemu dengan seorang lelaki.
Bahkan pada titik itu, Jessy sangat ingin merapikan penampilannya karena bertemu dengan Angga, seolah-olah itu sangat penting untuk Angga.
"Kok masih di kost, Ngga?" Kini Radit yang berbicara, dengan mulut penuh dengan makanan. Sekarang dia menelannya dengan agak susah payah. "Bukannya kamu harusnya kuliah ya?"
Wajah Angga terlihat lesu dan kesal. Pemuda itu tidak banyak menjawab pada mulanya dan memilih untuk ikut bergabung dengan Jessy dan Radit. Hal itu tentu saja membuat Jessy senang bukan main. Gadis itu menunduk sembari terus saja merapikan rambutnya sendiri.
"Dosennya tidak datang, Kak," kata Angga dengan cukup kesal, terlihat jelas di wajahnya.