Dengan menumpang taxi, Nindia pergi ke rumah sakit di mana suaminya di rawat. Sampai di rumah sakit, Nindia gegas ke ruang ICU. Semoga mami sedang tidak ada di sana. Semoga aku bisa menemui mas Fadil. Nindia membatin.
Sampai di depan ruang ICU, Nindia berdiri di depan pintu berharap ada suster yang bisa membantunya supaya bisa menemui suaminya.
Sudah lebih satu minggu suaminya tidak sadarkan diri, semoga dengan mendengar suara putranya, suaminya itu bisa sadar kembali. Dan mereka bisa seperti dulu lagi. Hidup bahagia walau tanpa restu mami mertuanya.
Setelah menunggu beberapa menit, seorang suster keluar dari ruang ICU.
"Sus," panggil Nindia.
Suster itu menatap Nindia dengan tatapan tidak suka. Nindia ingat, dia adalah suster yang waktu itu memintanya keluar karena berdebat dengan mami mertuanya di dalam kamar suaminya.
"Ada apa?" tanya suster ketus.
Nindia meneguk salivanya dengan susah payah.