Aron melepas tangannya dari kepala Elnara.
"Ada urusan penting yang harus Papa selesaikan," jawab Aron.
"Kalau gitu, hati-hati ya Pa," ujar Elnara. Tersenyum pada ayahnya. Berharap ayahnya akan baik-baik saja.
Aron mendekati Elnara. Memeluknya. Pelukan itu begitu hangat, membuat Elnara merasakan kasih sayang seorang ayah. Pelukan yang memang seharusnya didapatkan Elnara sejak dulu. Elnara menikmati pelukan itu seolah hari esok akan berakhir, tak ada pelukan dan suara ayahnya yang memanggilnya. Meskipun bukan namanya yang sebut, tapi itu sudah cukup mengobati rindunya.
"Papa sayang kamu," ucap Aron. Kata-kata yang ke luar bukan untuk Elnara melainkan Fiona.
Air mata Elnara menetes tak kuasa dibendung lagi. Seandainya kata-kata itu memang tertuju untuknya, mungkin Elnara akan melompat kegirangan. Seakan mendapatkan hadiah yang tak ternilai. Mungkin malam ini jadi malam yang akan selalu dikenang.