Tak lama Evander datang. Dia membawa ayam dan sayuran yang dibelinya di pasar saat berbelanja bahan untuk es dawet jualannya. Dia berjalan menuju rumah Alif. Melihat Fiona yang masih berdiri di depan teras rumah Alif. Evander bergegas menghampirinya.
"Assalamu'alaikum," sapa Evander dengan ramah pada saudara kembar Elnara.
"Wa'alaikumsallam," sahut Fiona. Melihat Evander datang.
"Fiona, di mana Elnara?" tanya Evander penasaran. Dia ingin segera bertemu sang pujaan hatinya yang selalu membuatnya rindu.
"Elnara, Elnara baru saja pergi," jawab Fiona yang terlihat sendu. Dia teringat kepergian Elnara untuk bertemu dengan ayahnya. Padahal sudah jelas ayahnya pasti akan menolak kedatangan atau malah mencelakainya.
Evander merasa ada yang tidak beres dari ekspresi wajah Fiona. Terlihat kesedihan di matanya. Mungkin ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh Fiona. Evander jadi ingin tahu.
"Elnara pergi ke mana?" tanya Evander.