"Brian, dia menelpon dan chat aku," jawab Fiona terlihat lesu. Semangatnya seolah memudar. Berada di tempat yang lain.
"Kau angkat dan baca tidak pesannya?" tanya Elnara sambil mengaduk sayur sup ayam kampung buatannya. Dia tampak santai menanggapi keluh kesah saudara kembarnya. Dalam hal cinta salah paham ataupun percocokan sudah hal yang biasa. Cinta takkan kuat jika tak ada ujian yang mendera.
"Gak, katamu aku harus off dulu," jawab Fiona. Sebenarnya dia ingin sekali membaca pesan chat dan mengangkat telepon dari Brian. Tapi dia ingat pesan dari Elnara. Semua itu untuk mengukur rasa cintanya.
"Iya, terus apa yang kau rasakan?" tanya Elnara. Dia ingin tahu apa yang dirasakan saudara kembarnya saat ini.
Fiona terdiam. Menarik nafas dalam-dalam. Terasa sesak di dadanya jika mengingat semuanya. Tapi dia tidak bisa membohongi kenyataan, hadirnya Brian memberi warna dalam hidupnya.