"Pulang ke rumahmu? Kau pasti berniat buruk padaku, iyakan bebek?" tanya Fiona. Viona berpikir Dian akan melakukan hal buruk padanya. Secara selama ini dia senantiasa menindasnya. Bisa saja brian membalas semuanya di wilayah kekuasaannya.
"Kau takut siput? Bukannya kau tau aku seperti apa?" ujar Brian. Dia tahu Fiona sangat mengenalnya. Dari cara dia meledek dan membalas apapun yang mereka perdebatan bersama. Jadi seharusnya Fiona tahu betul resikonya nanti.
Brian mengoles lumpur yang tersisa di tangannya ke pipi Fiona lagi.
"Bebek kau ya," ucap Fiona. Wajahnya belepotan lumpur yang berasal dari air comberan itu. Fiona kesal cemberut pada Brian yang selalu mengerjainya. Dia takkan berhenti kalau mereka masih bersama.
"Habis aku sudah baik menawari bantuan kau malah menuduhku macam-macam," sahut Brian. Cemberut. Menekuk mukanya. Meskipun dia suka meledek Fiona tapi kali ini Brian benar-benar menawarkan bantuan. Tulus dari dalam hatinya.