"Besok aku pulang, siapa yang akan mengurusku dan membantuku pulang?" Di sinilah Steven mulai sadar, dia membutuhkan orang yang bersedia merawatnya dan mengurusnya. Dia tidak bisa hidup sendirian.
"Haruskah aku telpon teman-teman?" pikir Steven. Mungkin seharusnya dia menelpon teman-temannya. Bukannya diam saja. Siapa yang akan mengurusnya nanti.
Steven pun mulai menghubungi teman-temannya. Satu per satu. Mereka semua beralasan sibuk. Tak ada waktu sampai alasan yang tak masuk akal.
"Sialan! Mereka cuma ada pas gue seneng doang! Pas gue susah gak ada yang mau datang," keluh Steven. Semua teman-temannya tidak ada yang mau datang menjenguknya apalagi merawatnya. Mereka beralasan ini itu.
"Mereka gak solid. Temen apa coba?" tambah Steven kesal. Di saat terpuruk teman-temannya tak ada. Padahal dia membutuhkan bantuan mereka semua.
