Maya iri dengan kebahagiaan Brian dan keluarganya. Dia ingin memiliki semua itu dan hidup nyaman tanpa harus bersusah payah bekerja.
"Itu karena kau tidak pernah bersyukur dengan apa yang kau miliki," jawab Brian. Seharusnya Maya bersyukur dulu dia sudah diterima di rumah Brian dan tinggal di sana dengan nyaman tapi justru malah berbuat ulah semaunya.
"Bersyukur? Kalau aku punya kehidupan sepertimu dan istrimu aku akan bersyukur, kau tahu kan hidupku miskin dan terlunta-lunta," jawab Maya. Selama ini hanya hidup mengandalkan kekayaan keluarga Andrian. Setelah terusir dari keluarga Andrian dia tidak bisa berbuat apapun dan serba kekurangan.
"Kau ingin sepertiku dan istriku? Bekerja bukannya hanya iri pada orang lain," sahut Brian. Bukannya hanya berpangku tangan dan memikirkan kehidupan orang lain lebih baik bekerja untuk mewujudkan mimpinya.