Aron menangis. Memegang tangan Elnara. Dia merasa sudah menghancurkan putrinya dengan tangannya sendiri, padahal Elnara tidak memiliki kesalahan apapun. Tapi dia harus menanggung penderitaan yang begitu berat.
"Pa-Papa bersalah. Papa menyesal, maafkan Papa," ucap Aron. Seribu kata maaf tidak bisa mengembalikan semuanya. Elnara sudah menderita dan menjadi pelacur karena kesalahan dan kebodohan Aron.
"Aku sudah memaafkan Papa, percayalah Pa, Elnara sayang Papa," sahut Elnara. Rasa sayang yang begitu besar membuat rasa marah, kecewa, kesal dan bencinya pada Aron menjadi tertutup oleh rasa sayang yang begitu besar.
"Papa juga sayang padamu. Buah hati Papa dan Mama," kata Aron. Dia malu jika suatu saat bertemu Kania, dia sudah menyakiti Elnara hanya karena kebodohannya yang mempercayai seorang penipu ulung. Padahal Elnara adalah amanah dari Kania untuknya. Seharusnya Aron menjaga, merawat, dan menyayanginya justru sebaliknya.