Mendengar nafas menggebu Steven yang mendekatinya, Milea langsung membuka mata. Dia melihat Steven sudah ada di depan matanya. Milea menjerit. Kemudian mendorong dada bidang Steven. Dia berlari ke luar kamar itu. Berdiri di luar pintu.
"Steven memang mesum setiap saat." Nafas Milea masih tersengal-senggal. Dia berusaha mengatur nafasnya agar lebih tenang.
"Aku harus bisa menghadapinya," tambah Milea sambil mengelus dadanya yang sempat berdebar kencang karena ketakutan.
Milea menunggu Steven di luar pintu sampai lelaki nakal itu selesai berpakaian dan ke luar dari kamarnya.
"Nah gitu dong, penuhi janjimu," ujar Milea.
"Hari ini aku memenuhi janjiku, nanti penuhi janjimu," ucap Steven sambil menjulurkan lidahnya dari kanan ke kiri.
"Iiih ... mesum!" gerutu Milea. Dia kesal dengan Steven yang terus menerus mesum. Dia tidak pernah menilai wanita dari sisi lainnya.
"Ayo waktuku tak banyak, aku ada kencang dengan cewek yang sudah ku booking," ujar Steven.