"Begitulah ceritanya Fiona," ujar Elnara. Air matanya membanjiri pipi kemerahannya. Entah sudah berapa banyak air mata itu jatuh.
"Hik hik hik ..., Elnara ternyata hidupmu sangat menderita, berbeda denganku, aku jadi merasa bersalah padamu," sahut Fiona sambil terisak tangis. Tak pernah Fiona bayangkan hidup Elnara akan menyedihkan sekali. Dia jauh lebih beruntung dari Elnara meski kesepian.
Elnara hanya diam. Memandang pemandangan di depannya. Rasa sakit sudah menumpuk di hatinya. Rasanya sudah getir hingga membuatnya hanya bisa diam.
"Elnara, maafkan kita semua, kau mendapatkan ketidakadilan ini," ujar Fiona sambil menyeka air matanya. Dia tahu semua ini takkan terjadi jika Elnara berada di Keluarga Gladwine. Fiona tidak tahu harus mengucapkan apa. Semua kata sudah hilang pergi bersama dukanya Elnara.
Elnara hanya diam. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Melihat itu Fiona memeluknya. Dia tahu saat ini hanya pelukan yang dibutuhkan Elnara.
