"Kau lihatlah sendiri, Papa sulit untuk menjelaskan," sahut Aron. Dia tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Lebih baik Fiona melihatnya sendiri.
"Iya Pa," jawab Fiona. Mungkin benar yang dikatakan ayahnya lebih baik dia melihatnya sendiri. Dia akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Fiona berjalan menuju kamar Elnara. Dia memutar gagang pintu kamarnya. Masuk ke dalam. Kedua netra Fiona menyapu seluruh ruangan itu mencari keberadaan Elnara..
"Kok Elnara gak ada di sini," ujar Fiona. Di dalam ruangan itu tidak ada Elnara. Sepi dan sunyi. Hanya barang-barang yang masih rapi dan tertata seperti biasanya.
"Mungkin di balkon," tambahnya.
Fiona berjalan menuju balkon kamar Elnara. Dia melihat Elnara duduk sendirian. Melihat ke depan. Melihat itu Fiona menghampirinya. Duduk di samping Elnara.
"Elnara," ucap Fiona.
Elnara menoleh ke samping. Wajahnya terlihat sendu. Matanya sembab.
"Fiona," sahut Elnara pelan. Dia terlihat sedang bersedih. Terdengar dari suaranya.