"Kau menangis?" tanya Brian melihat Fiona menangis.
"Aku terharu melihat Elnara dan Evander, seandainya Mama masih ada, pasti dia bahagia. Melihat pernikahan anaknya," jawab Fiona. Air matanya menetes di pipi kemerahannya. Dia teringat ibu kandungnya yang sudah meninggal sejak dia dan Elnara dilahirkan.
Brian menghapus air mata Fiona dengan tangannya.
"Aku juga berpikir sepertimu, seandainya ibuku masih ada, dia pasti senang melihat kita menikah," sahut Brian. Dia memikirkan hal yang sama dengan Fiona. Seandainya ibunya masih hidup pasti mereka akan meminta doa dan restunya.
Fiona menoleh ke arah Brian. Ternyata bukan hanya dia yang tidak memiliki ibu, tapi Brian juga. Dia harus tetap semangat. Lebih baik mendoakan ibunya yang sudah tiada dari pada hanya sekedar menangisi kepergiaannya.
"Semangat!" seru Fiona menyemangati Brian agar dia tetap semangat. Meskipun orang yang disayanginya sudah tiada.
