Fiona menatap mata Elnara. Terlihat ketulusan dan kejujuran dari mata saudara kembarnya. Apa yang dikatakannya benar adanya. Dia tahu saudara kembarnya itu tidak mungkin tidak memaafkan ayahnya. Hatinya terlalu lembut dan sangat baik. Sejahat apapun Aron padanya Elnara tidak mungkin membalasnya. Justru dia ingin berbakti dan mengabdi pada ayahnya. Hal yang tak bisa dilakukan Fiona. Dia tak bisa berhati selembut Elnara, tetap saja ada rasa kesal, marah dan kecewa pada Aron. Mata penuh cinta dan kasih sayang itu penuh ketulusan. Kemudian Fiona menatap wajah ayahnya. Lelaki tua itu tampak meminta maaf dengan serius. Gurat penyesalan dan kesedihan terlihat jelas olehnya.
"Aku memaafkanmu Papa, tapi berjanjilah untuk menyayangi Elnara sepenuh hati," kata Fiona. Dia ingin ayahnya menyayangi Elnara seperti menyayangi Elnara seperti menyayanginya. Tidak lagi menyakitinya seperti dulu. Karena Fiona ingin Elnara merasakan kasih sayang seorang ayah sepertinya dulu.