Fiona sudah bersiap untuk pulang. Dia membereskan semua berkas di meja Brian. Dan beberapa barang yang ada di ruangan itu. Fiona terlihat riang dan sumringah. Hubungannya dengan Brian kembali membaik. Setelah kesalahfahaman panjang.
"Tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada salahnya pendosa bertaubat dan tidak ada kata maaf yang terlambat," batin Fiona. Dia yakin semua yang terjadi sudah menjadi yang terbaik untuknya.
"Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, Engkau telah mempertemukanku dengannya. Meski masa lalunya kelam tapi dia sudah bertobat," batin Fiona. Allah SWT Maha Pengampun pada hamba-hambanya yang bertaubat nasuha. Mungkin dulu Brian melakukan dosa besar tapi tak ada salahnya jika memberinya kesempatan untuk memperbaiki semuanya.
Senyuman manis mengembang di bibir merah delima Fiona.
"Ada yang lagi berbunga-bunga, mikirin aku ya?" ujar Brian masuk ke ruangannya setelah selesai meeting dengan klien. Dia menghampiri asistennya yang merupakan calon istrinya.