"Terimakasih Nak, kau memang putriku yang baik hati," jawab Aron sambil memeluk Elnara. Dia begitu bangga memiliki putri yang baik hati seperti Elnara. Padahal Aron sudah melakukan kesalahan besar tapi Elnara bisa memaafkannya.
Aron berpikir mungkin seandainya saat itu dia tidak percaya ramalan. Mungkin saja Aron, Elnara dan Fiona bisa hidup bersama dan bahagia. Tak ada yang tersakiti dan bersalah.
"Terimakasih Nak," ucap Aron kembali berterimakasih.
Elnara mengangguk. Menikmati pelukan hangat ayahnya. Pelukan yang kini benar-benar jadi miliknya. Ayahnya tak lagi melihat Elnara sebagai Fiona. Dia benar-benar Elnara putrinya.
"Aku sayang Papa," ujar Elnara. Kata yang selalu ingin diucapkan saat memeluk ayahnya. Rasa sayang yang selalu ada di hati Elnara. Tak pernah pergi ataupun berpindah.