"Kau sudah pulang?" tanya Aron. Dia senang bisa melihat Elnara ada di depan matanya.
"Iya Pa, Elnara sudah pulang," jawab Elnara. Matanya berbinar. Senyumannya mengembang. Menatap ayahnya begitu hangat. Memancarkan kasih sayang yang tulus.
"Ku pikir kau tidak akan pulang lagi," kata Aron. Dia berpikir Elnara kapok tak akan datang kembali ke rumahnya karena semua sikap kasarnya pada Elnara.
"Tidaklah Pa, akukan sudah janji akan merawat Papa sampai sembuh," sahut Elnara. Dia tidak mungkin meninggalkan ayahnya di saat ayahnya sedang sakit. Membutuhkan orang lain untuk merawatnya. Tak peduli apa yang telah dilakukannya di masa lalu.
"Sepertinya kau sudah kebal dengan sikapku padamu," kata Aron. Dia tahu Elnara tidak peduli dengan sikapnya yang kasar padanya. Elnara tetap sayang dan perhatian padanya.
"Karena aku anak Papa, sudah seharusnya aku berbakti dan mengabdi," sahut Elnara.
Deg