Ajeng sedikit terkejut pada perubahan Carissa. Ini adalah pertama kalinya sang anak menjadi sangat dewasa dan penuh kasih.
"Bentar, Sayang. Tapi kenapa kamu jadi baik begini? Bukankah kamu yang biasanya gak terima kalau ada orang yang jahat sama kamu? Tapi kenapa kamu jadi berubah begini?"
"Carissa juga tidak tahu, Ma ... yang pasti Carissa pengen jadi orang baik saja."
Ajeng lalu tersenyum dan mengecup kening Carissa. "Mama seneng kamu udah jadi anak Mama yang dewasa."
Mereka pun mulai ngobrol dalam duka. Karena hidup memang tidak selamanya membahagiakan dan berjalan seperti mau kita.
"Ma, Carissa boleh kan tinggal di sini?"
"Tentu saja boleh, dong. Ini kan rumah kamu juga. Sekarang kamu gak usah terlalu memikirkan suami yang tidak berperasaan itu! Berbahagialah di sini, Nak."
"Kalau Carissa kerja di perusahaan Mama dan Papa lagi boleh?"
"Kamu seriusan? Dengan senang hati Sayangku. Karena Mama dan Papa memang pengennya kamu juga bisa mewarisi perusahaan, menggantikan kami."