Setelah sampai di rumah sakit, alisha Langsung membawa anak itu langsung masuk ke dalam ruangan IGD untuk diperiksa lebih lanjut.
Perihal mengenai luka yang ada di kepalanya membuat Alisha sedikit panik dengan apa yang nantinya akan terjadi dengan anak itu. Dalam hati Alisha bahwa anak itu tidak kenapa-kenapa.
Dalam hati Alisha selalu terbayang-bayang dengan kejadian tadi saat di jalan. Mengenai kecelakaan dari kedua orang tua anak kecil itu tadi.
Alisha tidak bisa membayangkan bagaimana nasib anak itu dikemudian hari. Dan Bagaimana respon dia ketika ia baru menyadari bahwa kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan bersama dirinya yang masih bagus ya sangat kecil.
Jika menurut analisis sendiri itu sangat berat tetapi di Dayak in bahwa anak kecil yang ada dihadapannya itu jauh lebih kuat darinya. Bagaimana tidak Tuhan akan menguji seorang hambanya sesuai dengan batas kemampuannya sedangkan anak itu sudah dipercayai oleh Tuhan untuk menerima cobaan sebesar ini di usianya yang masih kecil.
Alicia menunggu di depan ruangan IGD itu sambil menunggu kabar Apa yang akan terjadi di dalam sana tetapi dia sangat takjub dengan anak itu. anak yang pintar tidak menangis saat ia gendong dan ia bawa ke dalam ruangan IGD.
Tidak seperti anak kecil lainnya ketika dia berada di dalam lingkungan orang yang tidak dikenal Mungkin dia merasa takut tetapi anak itu sangat berbeda sedangkan anak itu sangat terlihat nyaman berada di dekapan pelukan Alisa.
Ckelk! Hingga akhirnya tidak menunggu waktu lebih lama lagi akhirnya seseorang yang ada di dalam ruangan itu keluar bersama dengan jas putih yang dia kenakan.
Alisa yang melihat itu langsung berjalan menghampiri seorang wanita yang barusan keluar dari ruangan IGD.
"Bagaimana dengan kondisi anak kecil itu, Dok?" Tanya arisia terlihat sangat panik karena dirinya sangat tidak tega apabila melihat anak kecil yang harus merasakan rasa sakit yang orang dewasa sendiri pun masih merasakan rasa sakitnya.
"Alhamdulillah kondisi adeknya sudah membaik, dan tidak ada luka yang serius di bagian kepalanya, itu hanya benturan sedikit. Setelah ini akan saya kasih obat dan juga penanganan kecil untuk membersihkan kotoran yang ada di luka adik itu."
Dokter wanita itu berkata panjang lebar namun jawaban dari Alicia hanya satu. "Baik dok lakukan yang terbaik untuk anak kecil itu."
"Baik akan saya lakukan tetapi Apakah ibu ini dari keluarga pasien?" Tanya tentang itu karena dia juga berhak tahu pasien yang dia tangani itu jelas atau tidaknya Dia berasal.
Alisa menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya bukan keluarga dari anak itu saya tadi hanya niat menolong dan membantu yang polisi untuk membawa anak itu ke sini..."
Dokter itu menganggukkan kepalanya. "Halo Apakah saya boleh minta nomor untuk menghubungi keluarga dari anak ini tentang segera datang ke sini?" Tanya Bu dokter.
Alisha tidak bisa menjawabnya lagi karena dirinya sendiri juga tidak tahu bagaimana cara menghubungi keluarga dari anak kecil itu sedangkan dia sendiri juga tidak tahu dari mana anak kecil itu berasal.
"Maaf tapi saya tidak tahu nomor yang bisa dihubungi dari keluarga kecil itu tadi saya sempat mendengarkan polisi yang akan menghubungi maka dari itu mungkin sebentar lagi harganya akan datang ke sini..." Jawab Alisha.
Bu dokter mengerti dan paham. "Baiklah terima kasih atas informasinya, mohon tunggu sebentar saya akan melanjutkan untuk membersihkan kotoran yang ada diluka anak kecil tadi."
"Pak Dokter melakukan yang terbaik untuk anak itu saya tidak tega jika melihat dia kenapa-kenapa..."
Akhirnya tumbang itu kembali masuk ke dalam ruangan IGD dan tidak membutuhkan waktu lama lagi menunggu di ruang IGD. Akhirnya Alisha dikejutkan dengan seseorang yang barusan datang dan langsung menemui duduk di depan IGD.
"Permisi apakah kamu yang cucu saya dan membawanya ke IGD? Saya pak Hadi. Orang tua dari korban kecelakaan di jalan tadi, dan saya datang ke sini di telpon sama polisi jika cucu saya ada di sini..."
Malaysia yang mendengar itu sangat terkejut Bagaimana tidak akhirnya punya tadinya Iya tunggu kini sudah ada di depan matanya tadi dirinya sangat menghawatirkan kapan keluarganya datang untuk melihat anak kecil itu tidak lama dari itu Tuhan sudah menjawab semua pertanyaan nya dengan cara mendatangkan seorang pria paruh baya yang bernama pak Hadi keluarga dari korban kecelakaan.
"Jadi bapak keluarga dari anak kecil yang ada di dalam IGD ini?" tanya Alisha dan di dibalas anggukan kepala oleh bapak-bapak paruh baya itu.
Tampaknya dia datang sendirian. Dan raut wajahnya juga terlihat panik dan sangat khawatir, hal itulah yang membuat Alisha yakin jika bapak ini adalah keluarga dari anak kecil itu.
"Oh iya pak, perkenalkan nama saya Alicia tadi saya yang menolong cucu bapak setelah kecelakaan itu terjadi karena tadi saya tidak sengaja melihat jujur apa menangis saat digendong pihak polisi maka dari itu saya berniat untuk membantunya..."
Bapak-bapak itu langsung menganggukan kepala dengan sangat antusias. "Jadi sekarang di mana cucu saya?" Tanya pak Hadi.
Alicia menuju ke arah yang ada di tempat di samping kirinya itu. "Cucu Bapak ada di dalam sana dan sedang berada dalam tanganan dokter." Jelas alisha.
Pak Hadi langsung duduk di sebuah kursi tokoh yang berada di ruang IGD itu sambil mengusap kepalanya. Jika dilihat dari perlakuan dirinya kepada dirinya sendiri sepertinya bapak itu benar-benar sedang sangat sedih.
"Bapak yang tenang aja ya... Tidak akan terjadi apa-apa dengan cucu Bapak. Kata Dokter tadi dia hanya mengalami luka kecil saja di bagian kepalanya jadi saat ini yang dilakukan oleh dokter hanya membersihkan kotoran yang ada di dalam luka tersebut."
Pak hati seketika itu langsung menatap kearah Alicia sangat tidak percaya. "Kamu serius?"
Alicia menggabungkan kepalanya. "Iya Pak tadi nomor sendiri yang bilang seperti itu sama saya jadi kita hanya mendoakan kalau anak kecil itu akan baik-baik saja kedepannya."
Pak Hadi menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan doa alisha tadi. "Mungkin Clayton bisa menahan rasa sakit yang ada di dalam dirinya tetapi saya sendiri tidak tahu apakah dia bisa menerima dan menahan rasa sakit mengenai ada di dalam hidupnya saat mengetahui bahwa kedua orang tuanya tahun tewas saat kecelakaan itu terjadi."
Jantung laysia rasanya Berhenti berdetak saat mendengar itu. "Bapaknya ngomong seperti itu, saya yakin jika Clayton mampu melewati cobaan hidupnya sudah ditentukan oleh Tuhan dan Saya yakin jika suatu saat Clayton akan menjadi anak yang kuat dan pemberani di masa depan."
Pak hati menganggukan kepalanya rasanya Dia sangat bersyukur karena cucunya sudah dipertemukan dengan orang yang sangat tepat seperti Alicia orang yang baik dan tulus.
Yang ditakutkan oleh Pak Hadi tadi ketika cucunya salah mendapatkan penolong atau orang jahat yang tidak memiliki niat buruk kepadanya.
Bersambung....