David menyarankan Marlo untuk bermain di arena bermain khusus anak-anak yang berada di sebelah kafe yang tergolong mewah itu. Begitu Marlo telah menuju ke arah sana, David menatap Kania dengan tersenyum. Namun, Kania justru menatapnya dengan sinis.
"Kenapa, Tuan David melakukan ini pada kami? Tuan, sama saja telah menculik kami," ujar Kania yang batinnya begitu kesal, karena telah dua hari terkurung di dalam sebuah unit apartemen bersama Marlo.
Seketika David mengernyit bingung. Ia hanya bisa terdiam ketika mendengar tuduhan yang Kania layangkan padanya.
"Apa maksudmu, Nyonya Kania? Kenapa saya harus menculik kalian?" David bukannya menjawab pertanyaan Kania, laki-laki itu malah balik melemparkan pertanyaan.
"Kenapa, Tuan malah balik bertanya?" Tentu saja hal ini membuat Kania sangat kesal.