Setelah ketok palu perceraian dan pembagian gono-gini serta pembagian aset perusahaan, Diego dapat melenggang bebas meskipun batinnya masih menyiratkan perih mendalam. Ia lantas menyusun rencana yang sempat tertunda karena terpuruk dalam kubangan luka yang diciptakan sang mantan istri.
Terik mentari tampak menyengat siang ini, Diego yang baru saja memarkirkan mobil segera melangkah cepat menuju pintu masuk dari sebuah gedung tinggi perkantoran yang cukup terkenal di kawasan Soedirman, Jakarta.
Laki-laki itu mengedarkan pandangan sesaat setelah ia tiba di lantai dasar bangunan tinggi tersebut. Beberapa orang terlihat berlalu lalang di hadapannya, ia kemudian memutuskan untuk berjalan menuju meja resepsionis.
Pegawai wanita yang berada di balik meja resepsionis tersebut kemudian mendongak setelah mendengar derap langkah seseorang yang datang mendekat. Wanita berseragam itu kemudian mengangguk ramah dengan seulas senyum tipis kepada Diego.