Beberapa hari kemudian.
Diego tiba di rumah. Ia berjalan dengan langkah terburu untuk menuju ke lantai atas. Namun, ketika lelaki itu hendak masuk ke kamar, sosok Natasha tiba-tiba muncul dari balik pintu kamarnya.
"Diego!" seru Natasha.
Diego lantas menghentikan langkah dan menoleh ke arah wanita itu.
"Kamu dari mana?" tanya Natasha. Namun, laki-laki itu tak langsung menjawab, ia memilih untuk tetap diam dengan sorot mata yang menyiratkan amarah. Napas Diego juga terlihat naik turun dengan cepat.
Natasha hanya berdiri di tempat sambil mengamati muka sang suami, kemudian menyadari bahwa ada kaca-kaca yang menutupi pandangan lelaki tersebut.
Diego mengalihkan pandangan, sebab air yang menggenang di pelupuk matanya sudah akan tumpah sebentar lagi.
"Diego," ujar Natasha dengan suara yang amat lirih, tangan wanita itu pun terulur untuk menyentuh bahu sang suami. Namun, belum sempat tangannya tergapai, Diego yang di hadapannya tiba-tiba jatuh dan terduduk di lantai.