Diego menggeleng. Padahal yang sesungguhnya ia merasakan sesak di bagian dadanya. Namun, ia tak mungkin mengungkapkan masalahnya yang tak ada kaitannya dengan pertanyaan perawat itu, meskipun masih berhubungan dengan kesehatan. Diego merasa rasa sesaknya itu akan hilang, jika telah menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah hidupnya yang ruwet.
"Maaf, Tuan. Kalo begitu saya periksa dulu, ya," ucap sang perawat yang dengan cekatan memeriksa tekanan darah dan mengecek selang infus. Lagi-lagi Diego teringat Natasha saat memeriksa dirinya kala itu. Padahal saat itu dirinya bersama Samuel merekayasa segalanya, hanya agar bisa melalui malam bersama dengan wanita itu. Sejenak, Diego tersenyum tipis. "Makan malam sebentar lagi diantar, sebaiknya langsung dimakan, ya, Tuan," sambung perawat itu usai memeriksa Diego.