Disinilah Hito yang tengah menyalahkan dirinya, dia melamun dan diam. Ya, dia kini berada di tempat yang amat jauh dari keramaian, sepi dah tentunya angin-angin yang datang menyejukkan tubuhnya namun tidak untuk hatinya. Ya, dia berada di sebuah rooftop. Tatapannya kini mengarah ke sebuah cermin tua dengan sedikit keretakan. Dia pun melangkahkan kakinya untuk mendekati cermin tersebut.
Crang!
Crang!
Cermin hancur seketika, karena pukulan kuat Hito yang menghantamnya. Dia lun tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk melepaskan kesedihan dan juga rasa bersalahnya.
Crang!
Hancur dibarengi dengan darah yang berceceran dari setiap jari-jari milik Hito. Ya, kini dia terduduk sambil menangis. Memang hatinya merasa lega, namun dia tidak tahu harus berbuat apa lagi karena masih saja ada yang kurang baginya.
Ia tidak lesu dan tubuhnya terasa amat kaku. Tidak tahu apa lagi yang harus dilakukannya karena memang ini semua adalah salah dirinya.