Bendera Kuning terpasang dengan sangat rapi serta seluruh orang yang berpakaian hitam. Iya mungkin tidak menyangka kalau Bapaknya pergi secepat itu. Gita pasti akan sangat merindukan di mana sang pahlawan berkorban dan merelakan apapun itu hanya untuknya. Dia pun belum sempat meminta maaf sebagai seorang anak merasa dosanya sangatlah besar. Mungkin hari esok entah sampai kapan pun nanti hidupnya akan terasa hampa. Gita sangat mencintai ayahnya, dialah sosok pertama yang ia cinta. Sosok yang mengajarkannya melangkah, berjalan, berlari bahkan melompat.
"Hiks... hiks.... "
Gita yang berada di samping almarhum bapaknya, dia hanya bisa menangis tersedu-sedu sambil memeluk bahkan mencium keningnya. Ini dia ternyata rasanya ditinggalkan seseorang yang iya cinta dan sayang.
"Sudah, aku tahu kamu kuat."
Semua orang berdoa untuk kepergian Bapak Gita. Jujur saja ini adalah sebuah penyesalan bagi Gita. Dia belum bisa membahagiakan bahkan memberi apapun untuk Bapaknya.