Bab 92
Sony melihat mereka sudah mengantuk berat, tapi tetap dipaksanya mereka untuk sedikit mengisi perut dengan makanan atau minuman yang hangat. Sebenarnya dia juga butuh kopi untuk melebarkan matanya yang sudah menyipit.
"Sudahlah Pa, aku malas untuk makan malam, rasanya aku ingin tidur aja," ucap Lea malas-malasan.
"Sudahlah sedikit aja kamu isi perut kamu," Sony memaksa.
Dengan wajah datar, bibir di tengkuk ke bawah, Lea dan Wira segera melahapnya. Meski malas, tapi lama-lama habis juga seporsi mie teriyaki kuah.
"Ehm, kenyang aku Pa," ucap Wira dengan mengelus perutnya kenyang. Dengan seteguk hot orange sudah membuat nya tidak ngantuk lagi.
Sedang Bibi Ijah masih dengan pekerjaan yang tiada bisa dilakukan. Belum bisa Menyumpit mie pake sumpit.
Wira sangat geram dan marah,kesal dengan perilaku nya yang sangat memalukan. Tapi walaupun bagaimana dia akan tetap berguna untuknya, dimanapun dia berada. Semua tidak bisa dia kerjakan sendiri.