Dia menunggu panggilan tersambung, beberapa kali mencoba untuk membuat panggilan suara dengan nomor yang dia tuju. Amanda bersembunyi di tempat yang aman yang kiranya tidak bisa dijamah oleh orang lain sekarang. Menunggu seseorang untuk mengangkat panggilan darinya, tentu saja hatinya was-was sekarang. Dia tidak punya banyak waktu lagi, kiranya tinggal beberapa jam sebelum Mr
Tonny Ayres kembali ke tempat ini.
"Halo?"
Syukurlah ini dia bisa bernafas lekas setelah mendengar suara wanita yang dinanti-nanti.
"Kenapa lama sekali mengangkat teleponku?" tanyanya, bukan menjawab pertanyaan singkat dari lawan bicara.
Di balik seberang ponsel terdengar suara tawa yang lirih.
"Aku sedang tidak bertanya jadi berhentilah tertawa," imbuhnya. Menelepon dengan nada bicara yang rendah, takut jika ada orang yang mendengarkannya.
"Kenapa Kau ini kenapa? Kenapa nada bicaramu terkesan buru-buru begitu dan juga berbisik-bisik?"