Hwang membawa gadis itu untuk menjauh dari jangkauan Rumi. Tidak sekalipun dia mau berbicara di sepanjang jalannya. Menyusuri lorong demi lorong, berharap jika mereka lekas meninggalkan tempat ini.
Dani tidak mengerti mengapa kunjungannya dianggap berbahaya dan bersalah. Mungkin jika sebab dia tidak bertanya langsung pada tuan rumahnya bolehkah dia masuk dan bertamu.
"Aku pikir bahwa tuan rumahnya adalah Cassia." Gadis itu berusaha untuk memulai pembicaraan. Akan tetapi, dia diabaikan begitu saja olehnya. Tidak ada jawaban padahal dia berusaha untuk tetap ramah.
"Jadi aku harus minta izin padanya dan aku sudah mendapatkan izin darinya untuk bertamu." Dani terus kokoh pada tujuannya. Meskipun pria jangkung itu terlihat marah dan tak suka akan kehadirannya, sejauh melangkah dia masih berpikir positif.
"Jadi bolehkah aku bertanya kenapa kau terlihat marah padaku?"
