"Sepertinya dia mengenalku juga ...." Rumi menatap pria yang ada di sisinya sesekali, kemudian kembali memilah dan memilih apapun yang ada di depannya sekarang ini. Mr. Tonny menepati janjinya untuk membawanya ke toko pernak-pernik. Sekarang pandangan matanya seakan diajak untuk bersenang-senang sebab apa yang ditatap oleh sepasang matanya benar-benar menyejukkan.
"Memangnya kenapa jika dia mengenalmu?" Pria itu menjawab kalimatnya dengan begitu enteng. Seakan tidak mau memusingkan apapun di sini. Dia pernah menghadapi situasi yang hampir sama, tetapi kali ini adalah seorang gadis. Itu akan jauh lebih mudah dari sebelumnya.
Mr. Tonny mengambilnya sebuah gelang dengan gantungan tanda mirip sebuah panah yang kecil. Menimang itu lalu kembali menatap ke arah gadis yang ada sedikit jauh darinya. Rumi memilih untuk fokus pada jajaran jepit rambut dan ikat rambut dengan warna-warna lembut yang menarik.