Lysa membisu. Begitu juga dengan pria yang menghentikan aktivitasnya. Mereka berdua saling pandang dalam sejenak. "Aku kira, itu bukan kesalahanku ..." Lysa melirih. Menatap Hwang. "Aku sudah berusaha, tetapi dia yang melepaskanku."
Rumi ikut terdiam di antara atmosfer yang mulai berubah menjadi aneh.
"Hwang yang aku maksudkan." Perempuan itu menatap ke arah pria yang ada di depannya dengan penuh makna. Benar-benar ada luka di dalam hatinya, dia tidak bisa mendeskripsikan luka itu dengan benar.
"Aku tidak melakukan apapun, aku tidak membuat keputusan apapun." Hwang akhirnya mau membuka mulutnya. "Yang aku katakan adalah kau harus menempuh hidup yang jauh lebih bahagia, ketimbang harus menunggu diriku, padahal aku tidak tahu kapan aku akan mendatangi dirimu."
Lysa terlihat tersenyum manis. "Sepertinya ... aku adalah pihak yang paling egois di sini, sebab aku menolak itu dengan keras kepala."