Rumi mengumpat. Menatap pria yang ada di depannya dengan penuh kebencian. Dia marah diberlakukan begini secara tiba-tiba, padahal semuanya sebelumnya baik-baik saja.
"Jaga bicaramu sebab aku adalah istri dari pemilik rumah ini. Aku bisa mengadu kau pada ...." Rumi menghentikan kalimatnya tatkala pria yang ada di depannya tiba-tiba saja menarik tubuhnya, menjatuhkan Rumi di dalam pelukan hangatnya. Mendekapnya dengan erat sembari mengendus sisi leher gadis itu.
Tentu saja Rumi tidak akan tinggal diam, dia berusaha memberontak. Ingin berteriak tetapi mulutnya diredam dengan dada bidang milik Cashel. Berusaha sekuat tenaga dengan memukul pria itu pun tidak akan pernah membuahkan hasil mengingat tubuhnya yang kecil dan lemah jika dibandingkan dengan pria satu itu.
"Ayolah, Cassia," bisiknya. Sembari memejamkan rapat matanya seakan sedang menikmati aroma tubuh gadis yang ada dalam dekapannya. Tentu saja dia sudah gila sekarang ini.