Rumi turun ke lantai dasar, sesuai dengan janjinya, satu jam berselang lebihnya beberapa menit saja. Dia sudah cantik dengan gaun panjang yang jatuh tepat di atas kedua mata kakinya, jari jemarinya dibalut kaus kaki putih yang dipadu padankan dengan sepasang sepatu tanpa hak yang membuatnya penampilannya begitu cantik dan nyaman dipandang mata.
Dia menatap ke arah sekitarnya, tidak ada orang.
"Di mana orang-orang?" gumamnya pada dirinya sendiri. Pandangan matanya kembali menyapu ke setiap sudut ruangan, hingga akhirnya dia menemukan satu objek pandangan yang terlihat asing untuk dirinya. Dia duduk di atas kursi roda dan menatap ke arah kolam ikan dengan air mancur kecil di sana.
Rumi menghampirinya, melangkah dengan hati-hati untuk sampai di sana. Menyapa dengan lirih. Membuat pria yang ada di depannya menoleh padanya.
"Nona …." Pria itu berusaha untuk mengenali wajah Rumi. Sepertinya dia pada akhirnya melihat gadis cantik yang diceritakan padanya sebelum ini.