"Kau benar-benar mengatakan itu dari dalam hatimu tanpa paksaan?" Cashel bertanya sembari tertawa ringan. Melirik sekilas ke arah pria yang duduk di sana, kemudian kembali menatap ke arah Rumi. "Kau bisa mengatakan sejujurnya padaku. Mungkin kita belum saling mengenal satu sama lain, tetapi hampir semua istri Tonny selalu jujur ketika mereka berdiri di depanku."
Rumi mengerutkan keningnya. Sumpah demi apapun yang baru saja dia katakan adalah sebuah kejujuran. Dia jujur dengan apa yang dia katakan sekarang, itu benar-benar datang dari dalam hatinya.
"Cassia ... asal kau tahu saja bahwa aku adalah teman yang paling dekat dengan suamimu. Kami layaknya saudara tanpa hubungan darah, jadi jangan sungkan mengatakan apa yang ada di dalam hatimu."
"Kau terlalu memaksakannya, Cashel," sahut Mr. Tonny. Menatap teman lamanya. "Dia sudah memberikan jawaban tadi, Jadi untuk apa kau bertanya lagi?"