Suasana hening tiba-tiba saja tercipta. Gadis itu memilih diam sembari menatap jendela besar yang ada di depannya, tidak menatap sang suami meskipun jelas-jelas dia ada di belakangnya. Berdiri di depan sebuah cermin besar sembari melepas mantel tebal yang dia kenakan sebab di luar cuacanya sedang dingin.
"Kau membelaku mati-matian tadi, sekarang tiba-tiba saja kau diam seperti menyesali semuanya." Suara berat terdengar kemudian. Menginterupsi diamnya gadis cantik itu. "Ekspresi wajahmu juga berubah, sepertinya kau menyesali apa yang sudah kau lakukan." Sekarang tawa ringan mengiringi kalimatnya.